Kamis, 12 Januari 2012

lelaki minang itu...

namanya Fadhlul Hamid. ia  seorang minangkabau asli. lahir dari rahim seorang perempuan yang telah luar biasa berjuang melawan maut demi memberikan kesempatan sang putra untuk melihat matahari dan dunia di sebuah desa bernama desa Lintau yang berada di kota Batusangkar dengan segala keindahannya pada tanggal 30 Oktober 1993. arti yang tersembunyi dalam setiap deret namanya berarti 'karunia yang terpuji'. ia seorang lelaki yang baik. tak dapat dipungkiri bahwa setiap manusia pun memiliki keinginan untuk berbuat baik kepada sesamanya. namun yang terlihat disini adalah sesosok lelaki minang yang baik budinya dan tulus pekertinya.

namanya Fadhlul Hamid. dilahirkan sebagai seorang anak sulung yang harus sabar menjaga tiga orang adiknya, 2 perempuan dan 1 laki-laki. kadang hidup dalam keluarga memang tak mudah. ada saja masalah yang ditemukan, punya adik bawel dan malas membantu salah satunya. mungkin menjadi anak tengah merupakan keinginannya, dimana ia bisa punya adik juga kakak. namun kenyataan berkata lain, ia telah dilahirkan menjadi seorang kakak, dimana ia dipercayakan oleh Tuhan dan orang tuanya sebagai seorang pembimbing dan pelindung yang baik bagi adik-adiknya. ia begitu menyayangi kedua orang tuanya. tentu saja. besar kerinduannya kepada kedua orangtuanya semenjak ia menjadi anak rantau yang tak tentu kapan akan kembali ke kampung halaman yang begitu ia cintai.

namanya Fadhlul Hamid. ia seorang yang saleh kelakuannya. ia begitu mencintai Tuhannya. ia tak pernah lepas dari shalat 5 waktunya. saat adzan menggema, sedapat mungkin ia langsung meninggalkan pekerjaannya dan mengambil air wudhu untuk menyucikan diri sebelum bertemu dengan Sang Khalik melalui setiap doa-doa yang akan ia panjatkan.

namanya Fadhlul Hamid. yang kini tengah menjalani kuliahnya di sebuah perguruan tinggi yang begitu terkenal di bumi pertiwi. dimana almamaternya melambangkan perjuangan rakyat Indonesia, kuning, berjaya, dan mengabdi, Universitas Indonesia, dimana ia ditempatkan disebuah fakultas dengan lambang makara oranye yang begitu ceria. duduk di jurusan Kriminologi, siap untuk bertarung menaklukan masa depan. satu semester telah dilalui dengan cukup apik, dengan jumlah 'jam cabut' atau 'absennya ltm' yang relatif sedikit dan masih dalam batas 'dapat diampuni' . ia selalu berpikir bahwa indeks prestasinya nanti tak seperti apa yang ia harapkan. hidup harus punya banyak makna, dimana kesuksesan tidak datang secara tiba-tiba, melainkan dengan usaha keras. hidup juga harus penuh perjuangan dan pengorbanan, dimana kelak itu semua akan menjadi akhir yang manis bila kau bersedia untuk mengalah dari egomu. dan kau harus tahu, bahwa pengorbanan yang sejati merupakan pengorbanan yang kau lakukan untuk bertarung melawan keegoisan dirimu sendiri

namanya Fadhlul Hamid. seorang lelaki minang yang polos, dimana ia sekalipun belum pernah mengecap masa-masa 'cinta monyet' selama umurnya hingga saat ini. ia masih merasa cukup senang dengan apa yang ia rasakan selama ini. status 'sendiri' pun masih ia kantongi hingga sekarang. tapi ada satu rahasia kecil yang perlu diungkap disini. kau tahu ? ternyata ia tengah dimabuk kepayang oleh seorang gadis yang sudah ia 'kejar' selama hampir 5 tahun lamanya. entah siapakah gerangan yang telah mencuri hati lelaki minang ini, mungkin hanya ia sendiri yang tahu. ia pernah bilang bahwa begitu besar perasaan yang ia titipkan pada gadis ini, namun sebesar-besarnya rasa itu, tidak akan pernah sanggup mengalahkan besar rasa cintanya terhadap Yang Maha Kuasa juga kedua orang tuanya. cinta itu terkadang memang sulit diungkapkan, maka dari itu kau membisu. cinta kadang sulit dimengerti, maka dari itu kau hanya menyimpannya. dan cinta itu sulit dijelaskan dengan kata-kata, maka dari itu kau diam. namun, cinta perlu untuk diperjuangkan, dirasakan, dan dikembangkan supaya kau tahu bahwa dunia punya banyak warna yang hatimu sendiri tak akan sanggup untuk menampungnya.

namanya Fadhlul Hamid. seorang lelaki minang yang punya banyak cita dan cinta dalam relung-relung hatinya. dimana segala beban ia tanggung diatas pundaknya. dimana segala kesedihan tersembunyi dalam batinnya. dimana ketegaran tergambar dari sorot matanya yang dalam. dan dimana keikhlasan tergambar dari raut senyum di wajahnya.
tegar, tegarlah mengahadapi hidup.
kuat, kuatlah menghadapi ujian.
sabar, sabarlah menghadapi tantangan.
yang harus kau tahu,
disini, di dalam hatimu, sebuah sosok Yang Agung tengah menyiapkan jalan yang indah untuk mu, lelaki minang yang tangguh.
kau tahu, walaupun ibu dan ayahmu jauh dari sisi mu, mereka tak pernah henti mengucapkan namamu dalam setiap doa-doa yang mereka penjatkan. dalam setiap lirih tangis bunda di malam yang sepi demi mengingat putranya yang tengah berjuang bagi nusa dan bangsa. dan kerja keras melawan badai seorang ayah yang berjuang untuk terus dapat membekali mu.
sadar-sadarlah, lelaki minang. jalan mu masih panjang ke depan. seperti lembar demi lembar kertas putih bersih yang setiap bagiannya siap untuk ditulisi dan diberi warna oleh Sang Empunya kehidupan.
kuatkan batinmu, sehatkan jasmanimu, dan tegarkan imanmu, karena sesungguhnya, kehidupanmu baru akan dimulai...

teruntuk sang lelaki minang, Fadhlul Hamid namanya..

Depok, 12 Januari 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar