Sabtu, 19 Oktober 2013

"semester 5? alhamdulillah.."

si mbah : sudah kuliah tah? semester berapa sekarang, nduk?
gue        : semester lima, mbah..
si mbah : semester lima? alhamdulillah...

percakapan singkat di atas terjadi baru aja kemarin malam, di rumah sepupu yang mau nikah, daerah Cibinong, Bogor.
ya memang sesingkat itu percakapan gue dengan seorang kakek (yang gue yakin banget masih ada hubungan sodara, walaupun sodara jauh sama gue), tapi efek kepikirannya jangka panjang.
sepulang dari sana, gue mikirin isi percakapan itu. stuck di kata-kata "semester lima? alhamdulillah.."
Syukur kepada Allah, satu ungkapan terima kasih, satu ungkapan bahagia, satu ungkapan sukacita.
ya, syukur kepada Allah saat ini gue udah sampe di semester lima.
syukur kepada Allah ternyata gue udah mengarungi separo perjalanan kuliah gue.
syukur kepada Allah puluhan mata kuliah sudah selesai gue ambil,
syukur kepada Allah belum ada mata kuliah yang harus diulang.
syukur kepada Allah ratusan sks sudah gue tunaikan. 
syukur kepada Allah ratusan tugas sudah sampe semua ke tangan dosennya.
syukur kepada Allah masih punya temen yang kece dan bisa dipercaya.
syukur kepada Allah semua masih di dalam kendali..
ucapan syukur seharusnya mendominasi berjalannya hidup gue. emang kuliah gue itu enggak gampang, tapi bukan berarti dengan begitu gue cuma bisa ngeluh dan nggak mensyukuri apa yang udah di kasih Tuhan.
terkadang gue lupa kalo ternyata gue udah dituntun-Nya sampe sejauh ini. lupa kalo tanpa-Nya, gue nggak akan pernah nyentuh semester lima. lupa kalo gue seharunya banyak ngucapin "terima kasih" dibanding "aduh...".

bersyukur lebih banyak, nggak akan pernah ada ruginya. masih akan ada tiga semester lagi yang harus dihadapi. semoga masih diberi kuat, dijaga, dan dipelihara oleh-Nya setiap waktu.

dan semoga pas wisuda nanti, udah ada yang nemenin ortu dan adek ke balairung, biar kesannya nggak kayak orang lagi ngambil rapor *kode ke Tuhan* *lah**aminin aja*

Syukur kepada Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar