Jumat, 25 Oktober 2013

dan Tuhan masih terlalu sayang :)

malam ini, entah ada angin apa, gue cerita sama KK gue tentang apa yang terjadi sama gue selama hampir sebulan ini kita nggak ketemu. isi curhatnya random banget, se-random muka gue. tapi yaudah gapapa, pkk gue ini tetep pengertian dan masih dengan baik hatinya mengingatkan gue tentang keadaan hati gue yang masih rapuh (tsaaah, rapuh).
oke, setelah cerita panjang lebar tinggi dan dalam disertai emoji-emoji line yang bikin ngakak padahal curhatannya sedih, si mbak pkk yang gue samarkan namanya jadi mbak Atik ini (iya, gue bodoh memang) ngasih petuah begini (sekalian dilampirin potongan chatnya aja ya):
yap, setelah diingatkan dan (otak) gue kembali beres, akhirnya gue memutuskan untuk bertarung emoji lagi. nggak perlu dilampirin karena geli ngeliatnya. sip.
lanzut, setelah gue bersenang-senang beberapa saat, kemudian ada satu suara yang entah gimana ceritanya gue yakin itu suara dari dalem hati gue. bahasa tagalognya: intuisi. intuisi gue ini cuma bilang "coba kepoin doi. kepoin dooong, plis kepoin. ya ya ya, kepoin yaa :')" gitu.
yaudah, akhirnya gue turutin kemauan si intuisi dengan ngepoin dirinya.
anyway, siapakah "dirinya" itu? lahaciyaa~ (iya, gue minta ditabok banget ini, pake bumerang).
ternyata eh ternyata, setelah gue melakukan kepo singkat, hahaha, sekali lagi ah HAHAHAH gue menemukan sesuatu. sesuatu yang pada akhirnya menampar gue dengan keras tapi halus. rasanya sakit, tapi tujuannya baik. gitu lah kira-kira. ternyata gue tau dirinya seperti itu, dan entahlah, gue kurang bisa terima aja. dan kemudian gue kecewa. dan kemudian gue nyesek. dan kemudian minum anta*gin (lah, kenapa jadi masup angin). sesuai motto kepo: sehabis kepo, terbitlah galau. yak, dan gue galau. tapi nggak lama, cuma semenit (boong, jangan percaya. gue kalo galau bisa sampe semenit lebih 20,2478246386837429 detik).
dari kegalauan itu gue mikir, tadi gue bilang mau "bebenah hati dulu" tapi apa yang gue lakukan justru malah "tambah merusak hati gue". gue yakin, Tuhan tau. Tuhan denger. Tuhan catet (ternyata Tuhan rajin nyatet. nyatet keluhan gue. betapa perhatiannya Dia :'))
simply, Tuhan cuma mau bilang, "hati-hati, kalo ananda memang ingin hati anada cepat membaik, maka hindarilah apa yang menurut ananda hanya rasa bahagia sesaat namun nantinya melukai berkepanjangan. coba lihat ke dalam hati ananda, itu hatinya masih ngeres sekali. jangan sekali-sekali memasukkan orang lain ke dalam hati ananda yang masih kotor dan belum disapu itu, kalau tidak mau penghuni selanjutnya pergi begitu saja karena 'rumahnya' kotor. mari sini, mendekat ke Ayahanda, Ayahanda bantu bersihkan ya, Ayahanda bantu pulihkan yang rusak. kalau nanti rusaknya parah, Ayahanda gantikan yang baru, yang lebih kuat. Ayahanda sayang sekali ananda. tersenyum, ya nak."
manis banget emang Bokap gue yang satu ini. ah pengen peluk-peluk manja rasanya.
see?! gue kalo galau nggak lama, setelah inget betapa gue disayang-Nya banget, perlahan gue membaik.
and i don't know how to say "thank you" to Him. as usual. mungkin gue cuma bisa bilang "makasih" aja.
terima kasih Tuhan, buat perhatian-Mu yang nggak pernah terlewat biar sekedip mataku memejam.
terima kasih Bapa, buat kasih-Mu yang nggak pernah ninggalin jiwa ragaku biar sehela aku bernapas.
terima kasih Allah, buat kesetiaan-Mu yang tiada batas, yang tiada pernah bisa terselami, dan yang tiada pernah bisa tergantikan.
dan...terima kasih buat sayang-Mu yang "keterlaluan", biar terus merasa dibanjiri aku tiap dekat dengan-Mu, dan merasa haus aku tiap jauh dari-Mu.

:)

1 komentar: